Pada saat ini di Kabupaten Tapin sudah terdapat beberapa sentra industri
kecil dan menengah, salah satunya adalah Sentra abon cabe yang terdapat di
wilayah Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah. Melihat dari kondisi hasil
pertanian di Kecamatan Tapi Tengah, dimana salah satu hasil dari sumber daya
alam daerah tersebut adalah hasil dari pertanian, salah satunya yaitu cabe rawit.
Cabe rawit merupakan salah satu produk dari hasil pertanian yang banyak
dihasilkan dan diperoleh dalam jumlah melimpah. Berdasarkan alasan diatas
masyarakat di Kecamatan Tapin Tengah khususnya di Desa Hiyung ingin memanfaatkan hasil pertanian tersebut
dengan menjadikan cabe rawit sebagai bahan baku untuk pembuatan abon
cabe/serbuk cabe. Dan juga dengan melihat potensi yang ada, masyarakat ingin
memanfaatkan hal tersebut untuk menjadikan abon cabe sebagai peluang usaha baru
karena dinilai mempunyai potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Saat ini
Sudah ada beberapa perajin yang memanfaatkan cabe rawit sebagai salah satu
bahan baku untuk pembuatan abon cabe bahkan sudah mulai dipasarkan.
Proses Pengeringan Cabe Rawit Hiyung
Cabe rawit (capsicum
frutescens) merupakan tanaman yang tumbuh subur di sekitar garis
khatulistiwa pada ketinggi antara 0-500 mdpl, namun masih dapat tumbuh pada
ketinggian 1000 mdpl meskipun pembentukan buahnya menjadi tidak maksimal.
Keunggulan cabe rawit asal Desa Hiyung bisa dirasakan dari tingkat
kepedasannya. Menurut pengujian dan publikasi yang dilakukan oleh Badan Litbang
Pertanian Kalimantan Selatan, cabe Hiyung memiliki tingkat kepedasan dari
senyawa capcaisin hingga 94,5 ribu part per million atau ppm. Kandungan
tersebut setara dengan 17 kali lipat lebih pedas dibanding cabai rawit.
Kunjungan Bupati Tapin Ke Sentra Cabe Rawit Hiyung
Pada proses pembuatannya abon cabe hiyung memiliki tiga varian rasa, yaitu : Rasa Original, Bawang dan Udang yang dikemas dalam kemasan botol plastik dan masing-masing perbotol berisikan 35 gram.